Sabtu, 12 Februari 2022
Pekan Biasa V
Bacaan Injil, Markus 8 : 1 - 10
Ada beberapa hal pokok yang baik kita renungkan berkaitan dengan mukjizat penggandaan roti yang dilakukan Yesus.
Pertama, mukjizat itu terjadi karena hati yang tergerak oleh belas kasihan untuk kebaikan orang lain, bukan untuk kenyamanan diri sendiri seperti pemikiran Raja Yerobeam dalam bacaan pertama.
Gerakan kasih yang muncul dalam diri mesti lalu diwujudkan dalam tindakan nyata, seperti yang dilakukan Yesus.
Kedua, mengajak orang lain untuk terlibat sehingga orang lain pun diharapkan ikut peduli.
Ketiga, mulai dari sesuatu yang ada, bukan dan sesuatu yang harus ada.
Keempat, apa yang ada itu dipersembahkan kepada Tuhan lalu dibagi-bagikan kepada sesama.
Ada sebuah contoh berkaitan dengan poin ketiga, yaitu memulai dari sesuatu yang ada.
Dalam maayarakat atau bahkan dalam lingkungan Gereja, ada saja orang yang memikirkan dan mementingkan ketersediaan fasilitas terlebih dahulu sebelum berbuat sesuatu.
Misalnya, OMK mau aktif di gereja kalau ada fasilitas band, ruang musik untuk berlatih, guru musik yang andal, dan pastor paroki yang kece.
Ini hanya contoh.
Namun, hal seperti ini sangat mungkin terjadi.
Untuk itu, kalau kita mau membuat mukjizat mulailah dari hal-hal kecil, sederhana, dari apa yang ada.
Apa pun yang ada itu akan bermanfaat kalau dipersembahkan kepada Tuhan dan diarahkan kepada kebaikan sesama.
"Tuhan, semoga kami senantiasa digerakkan oleh belas kasihan kepada sesama, seperti Yesus, Putra-Mu, sehingga banyak orang tersapa dengan penuh kasih."
Amin.
Ziarah Batin 💗
Sumber; Facebook Wan Ping
Post a Comment
Terima kasih telah mengunjungi laman Paroki Yesus Kerahiman Ilahi Aeramo. Silahkan tinggalkan komentar jika bermanfaat.